Renungan

Akhir-akhir ini, aku sering sendiri. Benar-benar sendiri. Aku tinggal di tengah perkampungan di daerah Tipes Solo. Namun, layaknya orang perantau yang hidup di kota. Aku tak punya kenalan yang akrab, atau pun tetangga yang bisa aku bermain di sana. Semua terasa tertutup, apalagi aku kos tapi seperti jadi penunggu rumah yang kosong. Rumah yang besar dan luas, sejuk dan banyak tanamannya. Itu yang aku suka. Merawat tanaman menjadi kegiatan yang sangat mengasyikan setelah lelah bekerja. Oya, aku kerja sebagai Jurnalis di sebuah media harian koran lokal Solo. Aku banyak bekerja di kos, dan mengirim berita tulisanku via email. Sehingga praktis waktuku banyak ku habiskan di kos, kos yang sudah seperti rumah sendiri. Andai saja ini milikku sendiri, tentu aku tak segalau ini. haha tapi alhamdulillah aku bersyukur menempati rumah ini. Aku cukup bayar Rp. 150.000 untuk tiap bulannya.
Hal yang menggangguku lagi-lagi adalah sifat normalku yang sudah berumur. Aku benar-benar merasa butuh seorang pendamping yang bisa aku ajak berbagi. Rasanya, dunia tanpa wanita benar-benar sepi. Dan rasa rindu akan hadirnya seorang wanita yang bisa menjadi penentram hatiku ini sekarang ini benar-benar susah diajak kompromi. Rasanya sudah begitu mendesak. Tapi situasi dan kondisi berkata lain. Apa boleh buat. Kembali, aku pasrahkan semua ini kepda Yang Mahaberkehendak.
Semoga, kalian tidak mengalami apa yang aku rasakan ini kawan. Aku sangat berharap, hadirnya pendamping yang bisa menentramkan hatiku. Damai dan ceria. Semoga segera bersama terpublishnya tulisan ini. Hari-hari bahagia yang dinanti setiap insan manusia itu datang menghampiri. Amin.... :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Absen dl y,,

 
;