0 komentar

Jodoh, Santai Aja Lagi

HAHAHA tertawalah kawan. Tertawakan hidupmu. Juga hal-hal yang berkaitan dengan misteri hidup ini. Iya seperti rejeki, jodoh dan mati itu. Buatku semua ini harus dijalani santai tapi tetap harus iktiar dan doa yang terbaik dan tak putus.
Yu Mari..
Makan dulu laper....

READ MORE
0 komentar

Jenuh Dengan Keterasingan

Rutinatasku sebenarnya tidak monoton, cukup fariative. Setiap harinya selalu berubah. Hanya saja memang itu-itu saja. Dan pada titik tertentu aku merasa bosan. Aku ingin hidup bebas tanpa beban. Seperti Nugie dan karya-karyanya. Begitulah sepertinya rutinitas yang ingin aku jalani sekarang.

Aku ingin keluar dari rutinitas kerjaanku ini. Aku ingin menulis bebas. Menulis semua yang aku suka. Menulis semua yang aku mau. Tanpa harus memikirkan pendangan orang lain. Tanpa harus terpatok pada aturan-aturan yang ribet. Aku hanya ingin menulis, itu saja.

Hanya seja, untuk menulis juga butuh modal ternyata. Menulis yang berarti dan bisa dipahami orang lain. Bukan untukku sendiri. Aku sadar memang hidup sendiri itu tidak mudah. Tapi akan lebih berat jika kemanfaatan kita ini ternyata hanya untuk diri sendiri. Apa artinya kita jika tidak bisa memberi manfaat?

Saat ini, aku merasa berada di tempat asing. Terasing dan sendiri. Memang aku kenal si A dan si B juga si C de es be. Tapi, rasanya aku tidak ada ikatan hati dengan mereka. Bahkan, aku tak tahu dengan pasti sesungguhnya apa aku ini masih bisa jatuh cinta atau tidak. Rasanya seperti ini benar-benar hampa. Hidup tanpa tahu rasa cinta, rasa bahagia dan haru, tiba-tiba saja menguar dengan mudahnya.

Sungguh! Aku jenuh dengan keterasingan ini. Aku ingin bisa berbagi dengan sesorang yang mengerti tulis menulis, suka baca puisi, cerpen, dan novel. Aku ingin berbincang dengannya, sambil rebahan di pangkuannya.

Mengingatkan aku dengan dia, di pinggiran Masjid tengah sawah itu. Saat hujan lebat-lebatnya. Aku berbaring dipangkuannya. Saat mataku terpejam kurasakan bibir lelbutnya mengecup keningku mesra, tulus, dan sepenuh jiwa. Sungguh menggetarkan.
READ MORE
0 komentar

Cinta, Harus Gimana Aku?

Bingung, sungguh membingungkan menguak misteri cinta yang akan aku jadikan tambatan hatiku. Sungguh aku hanya ingin satu. Satu cinta untuk selamanya. Itu saja kok. Aku sudah lelah menemukan sosok yang cocok untuk diriku. Aku tak bermaksud menyakiti atau apa namanya. Aku hanya ingin berikhtiar. Mencari pasangan hidup yang sesuai dan tepat itu saja.

Saat ini mungkin masalah materi masih menjadi masalah yang belum bisa aku penuhi. Aku akui itu. Masih banyak kebutuhan pribadi yang harus aku prioritaskan. Setidaknya satu tahun ini. Aku harus benar-benar menabung.
Aku ingin gaji 2 bulan ini sama sekali tidak keluar dari rekeningku. Uang di dompet semoga cukup untuk bulan ini. amin...
Sehingga, jika sudah saatnya aku menjatuhkan pilihan pada seorang yang akan temani aku di dunia dan semoga bisa berlanjut hingga akhirat nanti aku benar-benar siap.

Jarak
Masalah jarak ternyata menjadi masalah tersendiri buatku. Rasanya jarak yang jauh tidak sesuai dengan kondisiku dan tentu pertimbangan keluarga. Tentu akan lebih merepotkan jika calonku itu berasal dari daerah yang jauh. Buat, wanita yang pernah menghiasi hidupku yang berasal dari jauh. Maaf jika aku tidak memberi kejelasan dalam hubungan kita kedepannya. Sekali lagi masalahnya bukan apa-apa. Mungkin aku cocok, tapi jarak membuatku urung dan ragu. Semoga kamu yang membaca tulisan ini bisa mengerti. Aku berharap kamu segera menemukan jodoh yang terbaik dan tepat buatmu. Semoga kamu baik-baik saja dan selalu dalam lindungan-Nya. amin.

Kecocokan
Dalam berkomunikasi dan berinteraksi aku mencoba memahami. Memahami untuk memantapkan hati. Aku ingin kita sama-sama menjaga dan membahagiakan. Bukan sebaliknya. Tentu kamu juga sepakat dengan itu. Aku rasa sejauh tidak kebangetan aku nyaman-nyaman saja. Mungkin malah aku yang sering kurang perhatian dan kurang bisa membuat nyaman dalan hubungan. Maafkan, itu yang kuharap. Dan aku pun juga demikian.

Pribadi
Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Aku biasanya menimbang apakah kelemahanku itu bisa ditutupi oleh kelebihannya pasanganku? Aku sadar masalah itung-itung dalam artian secara matematis nayata aku lemah. Aku suka dengan yang pandai dalam menghitung dan matematika.
Sikap dan cara bicara juga selalu menjadi perhatianku. Entah lah, aku selalu kagum dengan wanita yang suaranya mendamaikan dan sikapnya menyejukkan.

Selebihnya
Terima aku dan keluargaku apa adanya saja sih intinya itu. Aku pun juga demikian kok terhadapnya.

Jika sudah begitu. Semua sudah terpenuhi. Tentu agama jd prioritas utama. Akan aku akhiri masa lajangku segera deh. Siapakah kamu?
READ MORE
0 komentar

2 Juta Untuk Tambah Beli Sawah Bapak

Hujan lebat malam ini membuatku tak jadi berangkat nonton pentas drama Di Kampus almamterku. Sebenarnya niatku juga untuk wawancara salah satu dosen untuk rubrik Sosok. Akhirnya aku batalkan. Aku memilih di rumah kos saja. Tak lama tiba-tiba HP berdering. Romo calling....
Assalamu'alaikum...
Sudah makan belum? ah Romo... sampun... jawbku. Romo sudah makan? Belum, jawab beliau. Setelah, berbasa-basi yang kadang sangat berarti itu. Akhirnya Romo tanya ada uang 2 ribu gak? (baca: 2 juta). Ada Romo, mau buat apa? Buat beli sawah katanya. Oke, saya bawakan besok pulang sekalian jagong di tempat Mas Di yang sedang punya hajat sunatan.
Ya sudah, gitu dulu ya. Wassalamu'alaikum... Wa'alaikumsalam... Tuuuuutttt....
Entahlah, rasanya bahagia sekali bisa membantu orang tua. Meski sebetulnya itu semua juga buatku. Sebenarnya aku kasihan. Bapak dan Emak itu sudah terlalu lama kerja keras dan sangggttttttttttt berattt untuk masa depan anak-anaknya. Sedangkan aku belum bia banyak membantu, hanya sekedar untuk meringankannya. Belum lagi aku harus mengembalikan hutang pada tanteku yang jumlahnya 5 ribu.
Semoga, aku bisa segera mengembalikannya.
Mulai sekarang aku ingin lebih berhemat. Dengan harapan, dalam 3 bulan atau 4 bulan ini aku bisa kembalikan hutang itu. Jika hutang sudah terbayar, aku bisa fokus untuk melangkah dan mulai berfikir tentang masa depan (maksudku nikah). Usiaku sudah hampir 28. Aku berharap sebelum 30 sudah bisa hidup berkeluarga. Semoga, doanya ya doanya. Aku sih berharapnya mendapat jodoh yang tidak jauh2... tapi ya semua kan bukan aku yang menentukan. Orang kata orang jodoh itu di tangan Tuhan.. ya kan? hee
Berdoa yang terbaik saja lah ya... amin..
READ MORE
0 komentar

Keutamaan 'Sadar'

Kau tahu kadang manusia hilang kesadaran meski dia 100 % melek. Begitu juga dengan aku, yang mungkin boleh dikatakan sering tidak sadar. Tidak sadar bahwa apa yang kita batin, kita pikirkan hanya membawa kemudharatan saja. Apa yang kita bicarakan sama sekali bukan lah hal yang bermanfaat dan melenakan. Apa yang kita lakukan jauh dari hal-hal yang produktif. Mungkin malah perbuatan kita itu bisa membawa kepada marabahaya untuk diri sendiri dan orang lain. Perbuatan yang tidak dilandasi dengan kesadaran seringkali menyebabkan kerugian. Itu lah pentingnya kita senantiasa menjaga diri ini agar selalu tetap sadar.

Sadar sangat penting bagi orang yang sudah bisa berfikir. Dengan kesadaran pola dan sistem berfikir akan lebih terencana dan jelas arahnya. Sangat berbeda dengan cara hidup orang yang berjalan tanpa ada kesadaran. Hidup yang sadar akan membawa kemanfaat dunia dan akhirat jika kita seorang muslim. Dalam Islam ini disebut iksan. Selalu sadar bahwa dalam hidup ini ada yang mengatur dan senantiasa mengawasi. Sehingga semua dalam kesadaran penuh bahkan saat raga ini tidur.

Sekarang, aku sedang menghadapi dilema. Aku sadar bahwa dulu aku salah, suka menuduhmu ini dan itu. Tapi, setidaknya aku ungkapkan itu langsung. Aku berharap jika tidak benar kamu bisa menjelaskannya padaku. Sekarang aku sadar, aku dulu bersalah. Tapi rasanya kesalahan yang tak sebanding dengan hukuman yang kuterima rasanya. Tapi, mungkin emang bukan jodoh. Jadi ya sudahlah.

Kesadaran hal itu akan membuatku lebih hati-hati. Kesadaran yang akan membawaku berjalan lebih jauh. Berjalan dengan hati, jiwa, dan perasaan yang sadar. Semoga aku selalu sadar dan bertemu dengan orang-orang yang sadar juga. amin...

Dan tiba-tiba aku sadar bahwa bapakku ingin aku punya mobil. Sekarang aku bertugas di desk Otomotif. Ini salah satu mobil VW kesukaanku yang berhasil kubidik dengan mata lensa kameraku.


Semoga, aku bisa memilikinya. Dan kesadaranku akan keinginan ini membuat aku tidak boros. Semangat bekerja dan mengusahakan yang halal. Agar rejekiku berkah dan membawa kemanfaatan. Amin..

READ MORE
0 komentar

Penulis Masih Mimpi, Jurnalis Sudah

Dunia kepenulisan memang selalu menarik buatku. Dulu, saat masih aktif di Kampus, aku selalu kagum dengan tulisan-tulisan di koran. Dan sejak itu diam-diam aku juga ingin menjadi penulis, dan wartawan atau jurnalis masuk dalam daftar impian yang harus aku wujudkan. Dan alhamdulillah meski juga masih harus banyak belajar, setidaknya mimpi menjadi jurnalis itu telah tercapai. Hanya saja untuk menjadi penulis fiksi dan memiliki sebuah buku, entah kapan akan terwujud. Sementara, beberapa bulan aku menyendiri belum juga mampu memotivasiku untuk semangat menulis fiksi seprti dulu. Entah, ke mana menguarnya semangat menulisku itu. Padahal, aku memiliki seorang redaktur yang sudah memotivasiku dengan membuktikan bahwa dia mampu membuat buku. Dan dengan sengan hati memberikannya padaku. Aku sangat senang. Dan ingin sekali seperti beliau. Pak Hamdan namanya, ternyata beliau sangat ahli dalam menulis cerita anak.
Dahulu, aku tertarik mengikuti jejak Pak Langit dengan menulis sebuah fiksi sejarah yang mengangkat kisah-kisah kerajaan. Namun, kemampuanku belum cukup untuk menghasilkan tulisan yang bagus dan hasilnya masih amburadul. Alhasil, naskahku sepertinya tak dilirik penerbit. Sejak itu aku mulai malas. Ditambah lagi berbagai macam perlombaan juga belum membuahkan hasil.
Entah, kenapa aku muali rindu semangat itu. Semangat menulis buku. Membuat sebuah novel. Hah, hanya saja aku belum mampu untuk memulai mengawalinya. Rasa malasku semakin hari semakin menguat saja. Aku benar-benar butuh motivasi untuk mengembalikan semangatku itu. Semoga aku bisa, amin.
Mulai malam ini, aku kan mencoba menulis dan menulis. Pak MT salah satu budayawan Solo, sudah banyak memberi masukan padaku.
Untuk semua orang baik itu, aku berkomitmen untuk tidak menyerah. Dan aku akan banyak baca, meneliti, dan menulis. Apapun hasil dan bentuknya. Setidaknya itu lah kemampuanku dan hanya dengan terus melatihnya aku yakin tulisanku akan semakin baik. Bukankah tidak ada kemampuan yang meningkat jika tidak diasah tiap hari. Sebakat apapun seseorang jika tidak pernah melatihnya lama-kelamaan akan tumpul. Seprti pisau dan pedang, akan semakin tajam jika sering diasah dan digunakan.
Tak ada alasan untuk malas lagi. Aku harus bangkit dan mewujudkan mimpiku. Mimpi untuk memiliki buku, mimpi menjadi penulis. Syukur-syukur karyaku bagus dan menginspirasi orang lain. Bisa menjadi amal yang bermanfaat dan menghasilkan pahala yang akan terus mengalir untuk penulisnya. Dan itu lah motivasiku. Terserah, aku tak lagi memiliki motivasi menjadi penulis agar aku bisa menghasilkan uang seperti saat masih menganggur dulu. Kali ini motivasiku adalah untuk mewujudkan mimpi.
Semangat!!!! Menulis dan menulis.
READ MORE
0 komentar

Renungan

Akhir-akhir ini, aku sering sendiri. Benar-benar sendiri. Aku tinggal di tengah perkampungan di daerah Tipes Solo. Namun, layaknya orang perantau yang hidup di kota. Aku tak punya kenalan yang akrab, atau pun tetangga yang bisa aku bermain di sana. Semua terasa tertutup, apalagi aku kos tapi seperti jadi penunggu rumah yang kosong. Rumah yang besar dan luas, sejuk dan banyak tanamannya. Itu yang aku suka. Merawat tanaman menjadi kegiatan yang sangat mengasyikan setelah lelah bekerja. Oya, aku kerja sebagai Jurnalis di sebuah media harian koran lokal Solo. Aku banyak bekerja di kos, dan mengirim berita tulisanku via email. Sehingga praktis waktuku banyak ku habiskan di kos, kos yang sudah seperti rumah sendiri. Andai saja ini milikku sendiri, tentu aku tak segalau ini. haha tapi alhamdulillah aku bersyukur menempati rumah ini. Aku cukup bayar Rp. 150.000 untuk tiap bulannya.
Hal yang menggangguku lagi-lagi adalah sifat normalku yang sudah berumur. Aku benar-benar merasa butuh seorang pendamping yang bisa aku ajak berbagi. Rasanya, dunia tanpa wanita benar-benar sepi. Dan rasa rindu akan hadirnya seorang wanita yang bisa menjadi penentram hatiku ini sekarang ini benar-benar susah diajak kompromi. Rasanya sudah begitu mendesak. Tapi situasi dan kondisi berkata lain. Apa boleh buat. Kembali, aku pasrahkan semua ini kepda Yang Mahaberkehendak.
Semoga, kalian tidak mengalami apa yang aku rasakan ini kawan. Aku sangat berharap, hadirnya pendamping yang bisa menentramkan hatiku. Damai dan ceria. Semoga segera bersama terpublishnya tulisan ini. Hari-hari bahagia yang dinanti setiap insan manusia itu datang menghampiri. Amin.... :)
READ MORE
0 komentar

Sisi Lain Jurnalis

Baru saja menemukan web pribadi Marissa Anita. Salah satu penyiar Metro TV yang aku kagumi. Bukan cuma karena kecantikannya tapi juga karena kecerdasan dan multitalenta yang ia punya. Keren deh pokoknya. Aku tersadar saat membaca tulisan dari buah pikirannya sendiri. Sebagai seorang jurnalis yang harus memperhatikan isue kebangsaan. Hal yang ternyata juga aku rasakan dan mungkin juga semua jurnalis.
Hidup memang pilihan. Menjadi jurnalis juga merupakan pengabdian. Dan idealisme untuk selalu memberikan berita yang mencerdaskan memang harus terus dimiliki.
Di mana pun 'rumah' juranalis kebenaran dan misi pencerdasan jangan sampai ditinggalkan.

SEMOGA INDONESIA JAYA
READ MORE
0 komentar

Ternyata Begini Rasanya Mengatur Duwit -_______-

Bersyukur, memang sudah seharusnya karena biar bagaimanapun juga sudah terlalu banyak nikmat yang kita dapatkan. Rasa syukur manusia erat kaitanya dengan kebahagiaan. Mayoritas yang bisa membuat bahagia adalah rejeki, khusunya berupa materi, langsung saja kita sebut DUWIT alias doku bin money utawa fulussss hahaha... Siapa sih yang nggak suka? Ayo, acungakan jari. Ah, nggak usah malu-malu. Lho, nggak ada ya... Ya udah, berarti deal ya? Semua orang suka duwit. Titik hehe :)
Ini rahasia keuangan pribadi sih sebenarnya. Tapi, nggak apa-apa, aku ceritakan di sini juga nggak berpengaruh dengan jatah rejeki yang memang sudah menjadi jatahku. Jadi, tak ada alasan untuk malu menceritakan ini ku kira. Apalagi jika dengan cerita ini bisa diambil hikmah.
Mengatur keuangan memang tak mudah. bahkan ada sekolah dengan jurusan khusunya untuk belajar mengurus masalah ini. Rata-rata cowok mengalami kesulitan dalam hal ini. Biasanya mereka baru bisa mengerti betapa berharga uang receh ketika sudah berumah tangga. Salah satu Novel yang menceritakan bagaimana susahnya mengelola keuangan bisa teman-teman baca di Novel "Sewindu"-nya Tasaro GK.
Bekerja, adalah salah satu cara mendapatkan penghasilan. Maka, cara ini pun dilakukan. Bekerja dan digaji, atau berusaha mendapat keuntungan bisa untuk ini dan itu.
Waktu itu, aku nekad kuliah setelah lulus SMA (meski itu tak sepenuhnya mauku). Aku sadar orang tuaku seperti apa. Tak mungkin rasanya untuk biaya kuliah. Maka, Bondo Nekad (Bonek) adalah modal utamaku. Waktu itu namanya STAIN sekarang IAIN, sekolah tinggi yang dipilih bapak agar aku bisa belajar dan tidak bekerja dulu. Karena Bapak tahu aku ingin ke Jakarta, sedangkan Bapak berpengalaman pahit sahat merantau di Jakarta. Maknya, dibela-belain aku sekolah di meski tempatnya tak terlalu aku suka. Setidaknya biayanya cukup untuk ukuran kantong keluarga. Bersyuklurnya, aku sering dapat beasiswa, khusunya karena saat menjadi mahasiswa aku aktif di organisasi seperti BEM, Magazine, drama dan organisasi ekstra kampus.
Beasiswa pertama yang ku dapat sebesar Rp. 500.000 yang berjalan sekitar 2 tahun. Lumayan untuk makan dan tambahan bayar kos. Belum lagi kadang dan intesitasnya sangat jarang ketika aku ngelesi dan menerjemahkan. Karena aku ambil Jurusan Sastra Inggris juga aktif organisasi, rasanya udah capek. Tahun demi tahun aku merasa ingin  bekerja. Sebelum wisuda aku ingin bekerja. Setelah hubungi ini dan itu akhirnya aku bisa bekerja. Di sebuah PT yang bergerak dibidang pelatihan motivasi untuk pendidikan. Kau tahu kawan gaji awal yang kudapatkan waktu itu, Rp. 200.000... Wah, yang bener awalnya aku shock! Tapi, akhirnya aku bersyukur karena lumayan untuk tambahan dan sambung hidup. Padahal jika main sama seseorang untuk makan dan ini itu bisa sampai Rp. 100.000.
Ini berjalan selama sekitar 2 tahunan, dan sempat naik gaji sampai Rp. 500.000. Namun, aku harus keluar karena ingin mengerjakan skripsi. Selain emang sudah nggak betah di kantor hehe...
Tahun pertama hanya habis untuk ongkang-ongkang sambil mainan skripsi. Akhirnya September 2012 itu aku wisuda. Biasa aja, rasanya nggak ada yang spesial. Wisuda di semester tua apa enaknya hahaha. Tapi aku senang, setidaknya beban yang selama ini mengganggu tidurku hilang.... Ringan pundakkkuuu, aku dengar mereka berulang kali mengucap makasih. Bisa bayangkan sendiri betapa mengganggunya pundak yang ada di dekat telinga kita berulang kali mengucap makasih hahaha... :D
Setelah lulus, tidak lantas habis perkara kawan... Malah, ini baru awalan cerita. Cie cie sok2an bangettss yah...
Judule Cari Kerja
Masa itu akhirnya aku alami juga. Bingung cari kerja. Ngalamar sana dan sini. Mendapati kerjaan yang ternyata tidak aku suka. Untung baru melamar. Hubungi teman, berkunjung ke sana sini, main disan sini. Akhirnya nihil, kerjaan tak ada. Kerjaan yg disukai lamaran ditolak. Rasanya dunia seperti Nerakaaaaa saat itu. Bayangkan, sarjana yang tidak banyak anak sekolah di desanya nganggur. Semntara, yang lulusan SD, SMP atau SMA sudah bisa mandiri, bahkan menikah menghidupi suami istri. "Sempurna sekali, sempurrrnaaaaaaaa!!!" kataku. Di tambah lagi, uang untuk tempat tinggal dan makan juga kebutuhan yang selama bekerja kadang masih sulit dihentikan. Waktu itu aku sempat bangkit dengan berharap aku bisa menulis buku. Sarjana Sastra yang ingin belajar menulis. Berbulan-bulan waktuku habiskan untuk menulis. Tapi, nihil sampai saat tulisan ini diketik pun tak jua ku miliki buku yang kuimpi-impikan. Tapi alhamdulillahnya, pekerjaan yang aku harapkan dan dulu sempat ditolak itu akhirnya berkat temanku aku bisa masuk dengan menjadi jurnalis berbahasa jawa. Karena ada lowongan, jurnalis yang berbahasa jawa di tarik ke perusahaan lain. Gaji awal separuh UMR yaitu Rp. 450.000 baru selanjutanya sesuai UMR Solo, Rp. 900-an kali ya...
Dengan perjalanan pengalaman gajiku itu, gaji segitu bagiku sudah sangat aku syukuri. Rasa syukurku semakin berlipat-lipat jika ingat sewaktu menganggur dulu. Nikmat yang mana yang kau dustakan?
Dari gaji itu, aku harus pandai mengatur. Untuk bayar kos, makan, bensin, pulsa, de el el. Belum lagi kepingin beli ini dan itu yang semuanya belum kesampaian. Sementara kau tahu keinginanku untuk segera menikah. Ingat usiaku sudah menginjak 27 tahun... :)
Maka, dari itu buat kawan-kawan yang membaca tulisan ini, ambil hikmahnya. Dan doakan agar aku bisa mewujudkan kemandirian finansial, dan menikah dengan istri cantik yang sholehah, serta mendapatkan keluarga sakinah mawadah wa rohmah. Met berbuka bagi yang memburu puasa Syawal... Semoga selamat dunia akhirat, amin.. :)
READ MORE
0 komentar

Cihui! Jiwaku Sembuh

Beberapa hari ini memang ku rasa absurd hari-hariku kawan. Rasa optimis dan positifku entah menguar kemana? Tapi Alhamdulillah sekarang mulai membaik. Kau, tahu? Hikmahnya aku sadar bahwa sakit fisik itu sesungguhnya bukan semata-mata fisiknya yang sakit. Sesungguhnya semua bermula dari jiwa. Jika jiwa dulu yang kita sembuhkan. Ketika fisik kita sakit maka akan lebih cepat sembuhnya. Jiwa itu harus kita perhatikan dan beri kasih sayang. Makanannya apa jangan sampai kita tidak memperhatikannya. Akibatnya bisa fatal, fisik terpengaruh juga lho.
Begitu juga jika kamu pernah sakit hati atau terluka karena cinta kawan. Sembuhkan jiwamu yang terluka itu. Seberapa parah pun lukanya itu. Kamu harus menyembuhkannya lebih dulu, baru kejar lah cintamu. Jangan sampai jiwamu terombang ambing karena luka cinta. Ingat cinta itu menyembuhkan,
Sembuh lah dan temukan cinta sejatimu kawan. Good Luck! -__________-
READ MORE
0 komentar

Horee, Malam Lebaran Bersama Keluarga

Gema takbir tanda kemenangan menggema. Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar walillahilkham.. Semarak tersengar bocah-bocah di Mushola samping rumah bersahutan. Semoga amalku selama sebulan penuh di Ramadan memang layak untuk aku rayakan. Jujur aku sedih jika aku termasuk yang tidak pantas merayakan kemenangan di hari yang fitri ini.
Kebanyakan temanku lebih senang keluar rumah. Sedang aku merasa nyaman di rumah. Meski sebenarnya aku sangat ingin berkumpul bareng mereka. Indah rasanya bersama keluarga di malam takbiran. Melakukan persiapan untuk besok, ya bersih2, nyetrika de el el. Dan aku asyik sms dan fb-an. Itu jg dalam rangka nyambung silaturahmi karena terbatas jarak dan waktu, ya alhmadullah mash ada lantaran. Meski lagi2 sebenarnya aku sangat ingin bertemu, silaturahmi secara langsung.
Oke buat kawan2, dimana pun kalian berada. Ini memang malam kemenangan. Memang hari yang suci dan fitri. Tapi, tergantung juga diri kita. Jika kita bisa sukses di Ramadan dan mengisi hari-hari ke depan dengan kebaikan. Kita pantas merayakan. Semoga kita termasuk golongan yang pantas, amin.. -________-
Met Hari Raya Idul Fitry 1 syawal 1434 H.
READ MORE
0 komentar

Romantika Lajang -____-

Kawan, lebaran sebentar lagi. Ini sudah tanggal 5 Agustus 2013. Sementara, dari beberapa informasi lebaran jatuh pada tanggal 8 Agustus 2013. Lebaran dan persiapan hari ulang tahun kemerdekaan RI. Semua memang sudah nampak dan terdengar riuhnya. Penjual pernik bendera, kabar mudik yang sangat riuh dan berisik di berbagai media. Sedangkan aku, yang sudah 6 bulan lebih beberapa hari terhitung 14 Juli sesuai kontrak yang belum jelas perpanjangannya. Aku nggak tahu, apa aku akan lanjut profesi ini di JS atau tidak.
Masalah motor memang menjadi permasalahan tersendiri. Yah panjang ceritanya, biarlah itu jadi rahasia keluarga. Yang jelas semua ada hikmahnya. Hanya saja masalah pribadi adalah usiaku yang sudah berumur ini sudah sangat mendambakan pendamping. Tapi, entah setiap mencoba untuk dekat dengan wanita aku selalu kehilangan mood, nggak mantab rasa hati ini. Aku nggak tahu kenapa. Galau lah bahasa anak sekarang.
Lagi - lagi setiap merasa sendiri aku selalu saja berharap ada seorang wanita yang perhatian gitu. Bisa diajak jalan, teman ngobrol dan teman komunikasi. Sekarang aku benar-benar berharap bisa menemukan pendamping. Tentu bisa, tapi entah kapan? Dan aku harap aku bisa yakin dan dia juga. Dia? Siapa? Lha embuh... :D
READ MORE
0 komentar

Pendamping Hidup

Sudah genap sebulan aku lewati usia ke-27 terhitung sejak 25 Juni lalu. Sekarang sudah memasuki bulan Agustus. Sebagai pria lajang dan normal hehe. Tentu aku sangat mendambakan seorang pendamping. Seorang yang tidak brisik dan membuatku damai. Sehingga bisa harmonis, dan damai dalam beribadah. Wanita itu jujur aku lebih tenang jika berjilbab. Soalnya aku pencemburu, dengan jilbab mudah2an bisa meredam segala rasa yang tidak perlu. Kedua dekat tidak jauh tempat tinggalnya dan berilmu. Ketiga, mau denganku dan terima keluargaku. Haha lagi-lagi semua itu cuma harapan. Aku cari yang rumahnya dekat karena aku ingin lebih berbakti pada Ortu. Berilmu agar juga bisa mengingatkanku dan menjadi pendukungku menuju ridho Allah SWT. Syukur-syukur cantik dan dari keluarga sederhana, tidak terlalu. Agar sepadan dengan keluargaku juga kan... hehe.
Untuk usia yang jelas 10 tahun di bawahku itu maksimal. Sepadan boleh, tapi kalau lebih tua kayake aku ogah hehe... biarin.. :P
Yah, sekali lagi itu sekedar uneg-uneg. Yang jelas aku butuh pendamping yang sholihah, cantik, dan berilmu. Itu simplenya. Selanjutnya, ya semoga Allah bisa mengikat hubungan yang akan kita jalin selanjutnya. Semoga... :)
Ya Allah pertemukan aku dengan wanita calon pendampingku, umurku kan sudah hampir 30 tahun. Kalau sampai lewat 30 aku belum nemu wanita yang bisa memantabkan hatiku, aku kasihan dengan keturunanku Ya Allah. Semoga dimudahkan dan dikabulkan doa hambamu ini, amin 3x... Ya Robbal'alamin :)
READ MORE
0 komentar

Ketemu Lagi, Si Gadis Pemeluk Kuburan

Gadis Pemeluk Kuburan, begitu aku menyebutnya. Seorang wartawati Solo yang dulu tak aku kenal dan cuma bisa menatapnya dalam diam itu. Kau tahu kawan, sekarang aku dan dia sudah berkenalan. Meski, jarang sekali bertemu namun aku pernah menulis hara[panku terhadapnya di posting sebelumnya. Memang agak lebay haha... Biasa, pria lajang. Nyari pasangan selalu gagal. Tapi, it's fine. Aku bisa menikmatinya meski menyakitkan.
Sekarang aku punya nomer HP dia. Tapi, sepertinya dia sudah dekat dengan cowok lain. Siapa peduli. Toh aku cuma ingin berteman (haha berteman biasa, ciyus?) entahlah. Pasarah saja aku. Usah kau ledek aku. Kebumen dulu aku sudah bisa terima, tapi jarak yang jauh membuatku mundur. Porwodadi sepertinya dia tak mau menerimaku dengan segala sifatku (sepaket maksudku baik buruk, yaiyalah... terima yg baik buang yg buruk baru mau) Haha... terserah, sekarang ada dua nama em bukan tiga, ah entah. (Gadis Pemeluk Kuburan, Si Guru Ngaji Jeleg, Sekertaris Jutek) Yang jelas belum ada nama yang matab di hatiku. Semua masih samar. Gampang pudar.
Di Ramadan ini aku berdoa, semoga bisa bertemu dengan jodohku. Hatiku bisa mantap memilihnya. Dia pun bisa yakin dan kuat bertahan denganku. Siapa pun kamu, dari ketiga itu, atau mungkin orang yg pernah ada di masa laluku dan ingin kembali aku tak tahu, aku hanya butuh keyakinan dan kemantaban untuk melangkah. Sejauh ini aku masih ragu...
"Istikharoh lah minta petunjuk Allah," kata Azam dalam KCB segera aku iyakan. Bismillah... -________-
Mumpung Ramadan kawan, bulan penuh keajaiban... :)
READ MORE
0 komentar

Totalitas Dalam Kebaikan

Seperti biasa aku muter kota solo untuk mencari informasi. Ada banyak hal yang perlu digali di Kota Budaya ini. Kemarin habis liputan seputar sejarah orang Banjar yang ada di Solo. Aku sangat terkagum dengan segala yang ada dalam budaya itu. Kau, tahu kesan itu karena aku pernah ada ikatan emosi dengan daerah bernama Jayengan itu. Awalanya dan mungkin sampai sekarang aku menatap tempat itu ganjil. Karena berbagai ke khasan dan kondisi masyarakat yang tak kupahami. Masyarakat perkotaan memang susah aku pahami cara hidup mereka. Aku senang, bisa mendapat pelajaran berharga itu. Sebagai orang pelosok desa memang aku perlu banyak belajar lagi tentang kebudayaan orang juga berbagai karakternya. Meski, mempelajari itu semua tidak serta merta meubah cara pandang dan pola hidupku. Apalagi watak dasarku, jika baik sih nggak papa yang buruk ini lho yang sulit aku ubah. Tapi, sungguh aku ingin berubah dari beberapa sifat buruk yang kumiliki itu.
Sekarang akau benar-benar merasa ngantuk. Kau tahu malam ini aku sedang piket. Aku lelah karena kemarin baru pulang. Dan beberpa hal tak kuharapkan terjadi, aku merasa kurang maksimal saat di rumah. Padahal aku ingin bisa lebih berbakti pada ortu dan saudara-saudaraku. hanya saja kemampuanku tak menjangkaunya. Di tambah lagi bahuku sakit sekali. Aku tak bisa memaksimalkan tenagaku untuk membantu pekerjaan ortuku. Aku seperti pemalas yang tak guna. Takut, sakit dan gatal, lelah dan lain sebagianya sangat kuat mencekramku rasa itu. Dan aku tak berdaya, bersamaan pula saat berantem denga wanita yang sedang dekat denganku pun berantakan. It's over!!! katanya. Aku jawab saja OK, It's your choice. dan bubar.
Sempurna kan? dan kau tahu kenangan masa laluku tak jua sirna. Aku ingin segera bangkit. Dengan tubuh yang payah aku tulis semua ini. Berharap dengan ngaco di Blog semua akan teratasi adalah hal terkonyol tapi ini lah yang aku lakukan. karena nulis berita malah bikin otakku mampet. Besok saja lah...
Dan kau tahu aku ingin pulang dan tidur hehehe padahal baru saja dapat wejangan agar mengurangi makan dan tidur, tapi aku malah makan dan tidur. Emang susah..... berubah... tapi aku yakin suatu saat aku bisa berubah, dengan usaha terus dan sedikit-sedikit perubahan terus terjadi pada ku. semoga, AMIN... -_____-
READ MORE
0 komentar

Mungkin Kau Memang Bukan Jodohku

Baru pagi tadi kurasakan kau memang benar-benar bukan untukku. Ya lagi-lagi perpisahan itu akhirnya menjadi pilihanmu. Aku pun terima dengan apa adanya meski ada kebingungan yang ganjil. Aku masih bawa bukumu. Dan mungkin juga beberapa kenangan itu. Tapi, kali ini akan aku pastikan untuk tidak lagi menjalin sesuatu sebelum aku benar-benar yakin dengan seseorang. Pengalaman ini kujadikan pelajaran.
Ada baiknya aku kembali ke halqoh, menjadi mutarobbi dan memasrahkan segala jodohku pada Murobbi. Tapi rasanya aku tak mau jika harus masuk dalam hiruk pikuk partai. Aku ingin menjadi manusia bebas tanpa harus dikenal dengan satu atribut. Kepriben jal? haha...
Ah,,, ya sudah lah... jalani dulu apa adanya... banyak hal yang harus aku kerjakan juga kan...
Aku sadar usiaku tak lagi muda, tapi mau bagaimana jika usahaku dalam mencari pasangan selalu pupus oleh keraguan....
Kriteria, kecocokan, kenyamanan, itu saja yang aku cari tentu semua itu juga ada syaratnya tapi biarlah aku simpan di hati, berjubel dengan kenangan lalu yang sulit sekali ku lalui, sepertinya sudah terpatri. Maka, semua kenangan lalu itu coba saja aku nikmati... Mengenang dia membuat tersenyum sendiri, dia bukan berarti cuma satu, ada beberapa dia sekarang yang sudah terpatri... haha ra lucu.... nglarani tapi ya ngangeni...
Urip2..... kapa rampung kabeh ujian iki,,,, wes kesel tenan aku..... lelah ingin istirahat....... bukan karena aku menyerah, tapi emang berat.... aku hanya bisa jalani dengan minimalkan dosa, perbanyak pahala, keren kan? Iya lah, aku hahaha guyon cah.... -_______-
Untuk semua wanita yang pernah kenal aku. Maafkan aku, cuma doa untuk kebaikanmu aku panjatkan. Semoga km bahagia di sana, amin... Oia, Selamat menunaikan Ibadah puasa di bulan Ramadhan yang bergelimang bonus pahala dari Sang Mahacinta, Allah SWT.. Semoga kita semua menjadi pribadi taqwa setelahnya, amin :)
READ MORE
0 komentar

Deru Juru Warta Mozaik Ramadhan 1434 H

Sebelumnya saya ucapkan Marhaban Ya Ramadahan 1434 H / 2013 M. Semoga di Ramadhan kali ini kita semua bisa lulus uji khususnya nafsu diri ini. Sehingga kita bisa terlahir menjadi pribadi yang mutaqin, amin. Hehe :) sudah lama juga nggak ngeblog. Setulnya kangennya dah lama. Tapi sempat nulisnya baru sekarang. Emmm.... di Ramadhan ini aku dapat tugas di Mozaik Ramadhan. Yah, aku harus cari berita tentang pernak-pernik Ramadhan di Kota Solo. Banyak hal yang bisa aku dapatkan dari tiga hari jalani tugas di rubrik ini.
Jujur aku senang karena bertemu dengan orang-orang berbau aroma surga hahaha.... tidak berlebihan ku kira karena aku liputan dari satu Masjid ke Masjid yang lain, dari satu acara keagamaan ke acara keagamaan yang lain.
Katemu dengan ulama-ulama besar, juga pejuang-pejuang agama Islam di Kota Budaya ini.


READ MORE
0 komentar

Hari Penuh Kejutan

Awal Juli yang yang penuh wah. Bukan bermaksud jadi orang gumunan. Tapi, hari ini aku sudah menyelesaikan banyak hal. Uang sepuluh juta baru saja aku kirimkan untuk beli motor, uang itu bukan uangku sendiri. Tapi aku yakin aku bisa segera mengembalikannya. Itu karena aku harus beli motor agar bisa lancar bekerja. Semua sudah aku selesaikan, tinggal membelinya. Itu yang masih jadi PR-ku.
Sepulang dari tempat Si Mbah yang ada di Sragen tadi karena Om ku dari Jakarta pulang, Nova diajak ponakanku yang lucu dan tebel (pipinya) -_______- Juga ketemu dengan Salsa, ponakan yg juga tak kalah lucunya...
Begitu sampai di Solo, teman2 Gema K sudah menunggu. Begitu sampai aku langsung mandi karena sudah seharian tak mandi gara-gara nggak bawa peralatan mandi. Aku, senang sekali karena ternyata taman2 Gema K bawa mobil, pas dengan cuacanya yang gerimis. Karena pas berangkat ke Solo aku sudah kehujanan. Aku diajak main ke Bos salah satu kursusan di daerah Gentan. Kemudian dilanjutkan ke anggota dewan. Sepanjang perjalanan kami berbincang tentang kedepannya Gema K akan seperti apa dan juga bisnis yang bisa kami kerjakan. Karena kami berpandangan harus berjalan beriringan organisasi dan pemasukan finansial dan aku sepakat.
Dan aku ditugasi membuat konsep Balap Motor Drag. karena Gema K harus bisa membaur di semua kalangan dan kita ingin menjadi bagian dari teman-teman Motor Drag. Jika olahraga lain terfasilitasi kenapa Motor Drag tidak? Itu yang perlu saya pikirkan dan buat konsep agar kesenjangan itu jurangnya tidak terlalu curam.... Genk Motor tidak bisa disalahkan begitu saja, mereka butuh perhatian kita semua....

READ MORE
0 komentar

Brisik Pilgub Jateng

Entah lah mereka ngomong apa malam ini, di kotak gila itu mereka beradu visi misi. Yah, program kartu sebagai cara untuk mengatasi berbagai permasalahan rakyat Jawa Tengah.
Entah sampai kapan ritual ini berlangsung, kampanye yang entah menghamburkan berapa rupiah saja hanya untuk sosialisasi. Anehnya, disekitar kita masih sering kita dapati anak-anak asyik mengamen dari pada sekolah. Ibu-ibu khusuk mengemis dari pada menjaga anak-anaknya. Bapak-bapak yang berpakaian kumus menikmati rutinitasnya memulung dan tinggal di rumah kardus. Juga berbagai kegaduhan negeri ini yang semakin memekakkan telingaku. Tapi, sebagai warga negara yang baik apa pun ini harus kita pantau dan ikuti.

Dalam pesta kali ini ada 3 pasang calon, Tiga pasangan itu adalah incumbent Gubernur Jateng Bibit Waluyo yang mendapat nomer urut 2 ini berpasangan dengan Rektor Universitas Negeri Semarang, Sudijono Sastroatmojo. Pasangan ini didukung oleh Partai Demokrat, Partai Golkar, dan PAN.

Kemudian pasangan incumbent Sekretaris Daerah Jateng Hadi Prabowo yang menggandeng Bupati Sumedang Don Murdono. Pasangan nomer 1 ini diusung oleh enam partai yaitu PKS, PKB, Partai Gerindra, PPP, Partai Hanura, dan PKNU.

Terakhir adalah pasangan yang mendapat nomer urut 3, diusung oleh PDI Perjuangan Ganjar Pranowo dan Heru Sudjatmoko. Ganjar merupakan Wakil Ketua Komisi II DPR RI. Sedangkan Heru adalah Bupati Purbalingga.

 Pilihan ada ditangan kalian masing-masing warga Jawa Tengah, silahkan gunakan hak suara kalian pada hari Minggu, 26 Mei 2013 nanti dengan sebaik-baiknya. Semoga pemimpin yang terpilih bisa bekerja dengan serius dan membawa banyak kemanfaatan. amin.....
READ MORE
0 komentar

Lelucan Cinta (The Series II)

Jalan Menuju Sekolah

Setiap langkah dan helaan nafas untuk mencari ilmu itu hanya syahdu dan indah jika sudah jadi kenangan. -Ayyas-
 Arti pendidikan bagi anak desa seperti sebuah jalan yang jauh dan mendaki untuk menuju tempat yang bisa menghasilkan uang. Sementara kebutuhan makan mereka sudah seperti udara, karena jika tak mendapat makan kematian menjemputnya. Itu lah kenapa banyak anak di desa Kauman ini memilih merantau setelah lulus SD, jarang yang mau melanjutkan ke tingkat SMP apalagi SMA. Selain jarak yang jauh, biaya yang mahal, masih banyak yang beranggapan sekolah atau tidak tak menjadi jaminan kesuksesan apalagi menjadikan orang kaya dan terpandang.

Meski begitu, dari sekian banyak warga Kauman, keluarga Nur Hadi adalah satu dari beberapa pengecualian yang berbeda dari mayoritas kepala keluarga yang memiliki pandangan sama tentang arti pendidikan. 
"Pendidikan anak-anak e dewe iki bisa kanggo ngentaske kemiskinan dek, mugo-mugo bocahe dewe sekolahe pinter lan pener," kata Nur Hadi pada istrinya, Yamti, saat makan malam.
"Amin pak, wong pas SD Ayyas ki ya bisa dadi murid teladan, makili kanca-kancane menyang Kabupaten," tanggap Yamti. "Lha Ayyas nganthi meh maghrib ngene kok durung bali ya pak?" Tanyanya tiba-tiba.
"Lha ya saiki sekolahe kan aduh, ora kaya nalika isih SD ta," kata suaminya.
"Lah-lah, bocahke kok ya nekad njaluk sekolah. Lhawong kanca-kancane padha milih kerja, mrantau menyang Jakarta," ujar istrinya.
"Ya malah alhamdulillah ta Bu, tur neh aku ya mesakne yen dheweke mrantau dek, ra tega aku," ungkap suaminya sambil berjalan ke luar rumah untuk melihat anaknya apa sudah terlihat apa belum di jalan.
(Sek leren sek... kesel heee -____- )
READ MORE
0 komentar

Lelucon Cinta (The series)

Cinta Anak Gembala
 Cinta sungguh sukar dimengerti -Ayyas-
Riak air sungai tak dapat menyadarkan bocah itu dari lamunannya. Anganya melayang pada sosok manis yang masih berbau amis. Senyumnya mengembang diiringi rasa risau, cemas, dan takut. Rasa yang lebih kuat dari arus sungai. Rasa yang mampu kembalikan kesadaranya. Nah, Lihat! Bocah itu sadar, nampaknya ada yang hilang darinya tapi apa? Dilihatnya sekitar, sepi sekali. 
"Embek!" teriaknya, saat sadar gembalanya sudah tak ada di sekitar lahan gembalaan.
Bocah itu berlari mencoba mencari jejak kaki kambing miliknya. Setelah beberapa lama bocah itu mulai mengikuti jejak yang tertinggal. Bocah itu sudah hafal ke mana Kambing gembalaanya pergi jika sudah menemukan jejak kakinya. 
"Mengetan iki parane wedusku, bararti nang Talang Bubrah (Ke timur ini arah kambingku, berarti menuju Talang Bubrah)," simpulnya sambil berlari menuju tempat itu. Meski dengan perasaan was-was, dadanya berdetak tak menentu.
Talang bubrah adalah tempat yang terkenal angker bagi Warga Kauman. Tempat ini diyakini sebagai jalur penyebrangan ular Baru Klinting yang diyakini warga sebagai utusan Nyai Rara Kidul. Desa yang berada di tengah hutan ini memang memiliki banyak keunikan, selain kaykinan yang beragam khususnya bagi para petani dan peternak. Mereka masih tetap bisa makan meski cuma jadi pengangguran. Alam menyediakan kekayaan yang berlimpah. Apalagi jika mereka rajin. Tapi sayang jirih payah petani dan peternak di desa ini selalu terpuruk karena minim dukungan Pemerintah setampat. Setiap panen harganya jatuh bakan anjlok jauh. Cuma cukup untuk kembalikan modal.
 Sepi sekali tempat ini, hanya ada suara burung Dekuku, Pleci dan Kutilang yang sedang berburu biji Mladehan. Bocah itu mencoba mengedarkan pandangannya. Tempatnya memeng rimbun, penuh dengan duri rambat dan tanaman perdu dan ilalang. Ada gerakan di bawah meski agak jauh, juga ada suara anak kambing mengembik, bocah itu bergegas turun. Begitu sampai ternyata seekor Cempe terjerat duri rambat. Dengan hati-hati bacah itu mencoba melepaskan. Durinya banyak sekali sampai-sampai bocah itu pun ikut terkena duri di tangan dan kakinya. Panas dan perih tak dia hiraukan. Bocah itu senang akhirnya bisa menemukan gembalaanya. Setelah terlepas, dia patahkan sebatang kayu dan dia gunakan sebagai pengarah kambingnya agar segera pulang. Karena sore buru-buru berganti malam.
***
Di rumah bambu itu memang belum ada cahaya lampu, masih agak terang. Meski sebenarnya sudah remang-remang. Sepi belum ada orang, ternyata bocah itu lebih dulu pulang. Bapak dan Emaknya masih di sawah. Mungkin masih dalam perjalanan. Buru-buru dia mencari korek api, dia nyalakan dimar dan segera mencuci piring dan menyapu rumah. Jika kambingnya tadi tidak hilang, bocah itu tak perlu sesusah ini. Susah lebih baik baginya dari pada kena omel Emaknya yang super duper cerewet.
"Yas, wes ngngsu we mau (tadi sudah mengisi bak mandi)?" Tanya Ibunya yang baru saja pulang. Bapaknya yang pendiam lebih memilih pergi ke sungai jika tahu bak mandi masih kosong.
Tanpa banyak bicara bocah itu bergegas ke sumur, menimba air untuk mengisi bak mandi. Dengan cara itu dia bisa lolos dari omelan.
"Lek, Ayyas wonten (Ayyas ada)?" Tanya Heru teman sekolah Ayyas.
"Kae nang sumur," Jawab Bu Yamti, Ibu Ayyas.
"Eh Heru, enek apa Her?" Tanya Ayyas begitu melihat temannya datang.
"Iki lho entok titipan surat saka Dian," begitu mendengar itu ember untuk mengambil air terlepas dari tangan Ayyas hingga terdengar suara yang menggelegar.
"Ngopo to cah?" Tanya Bu Yamti setengah menjerit karena kaget.
"Mboten og Mak, iki lho Timbone ucul," jawab Ayyas.
"Nyoh," ucap Heru sambil memberikan surat.
"Surat-suratan kaya cah gede ae," ledek heru sambil berlalu dan pamitan pulang.
"Suwun lho ya Her," kata Ayyas.
Surat itu disimpanya di tempat yang kering. Dengan cepat dia selesaikan pekerjaanya. Ada kekuatan yang tak bisa dilogika menghinggapinya. Dia bekerja seperti bocah kesetanan. Hingga azan Magrib berkumandang. Akhirnya dia sudah selesaikan semua kerjaan. Selepas mandi dan Sholat, Ayyas mengaji kemudian membuka perlahan surat Dian, Sang kekasih pujaan. Dalam surat itu bertuliskan;

Besok aku tunggu pagi-pagi di kelas sebelum teman-teman datang. Kita harus bicara!
 Isi surat itu malah membuat Ayyas semakin risau. Hingga larut matanya tak bisa terpejam. Azzan Subuh yang biasanya terdengar pun terlewatkan, bahkan saat dibangunkan bapaknya Ayyas tak mendengar. Hingga semua sudah berangkat ke sawah. Begitu bangun, mentari sudah menyala terang. Jarum Jam menunjuk pukul 06.30, buru dia ambil wudhu dan sholat subha (Subuh dan Duha). Tak keburu mandi yang penting berseragam, itu lah aturan main di sekolahan.
Begitu sampai kelas 4 SDN Kauman IV ini sudah ramai, wajah Dian cemberut melihat Ayyas terlambat datang. Dengan penuh sesal Ayyas terduduk di bangkunya, deretan pojok kanan paling belakang. Dian yang melihat Ayyas murung tak tega. Sambil mencuri pandang dia lempar senyuman ke pojok belakang. Tapi sayang Ayyas masih membenamkan wajahnya. Sebelum guru datang Dian menulis di secarik kertas. Kemudian berlagak mencari sapu yang ada di belakang. Tepat di belakang Ayyas sapu-sapu itu berjajar. Kertas itu selipkan dimeja. Ayyas kaget melihat Dian sudah di belakangnya dan berlalu sambil membawa sapu. Kertas itu dibacanya.

Senyum donk :)

Bagai terkena strum ribuan volt, wajah Ayyas kembali berbinar dan semangat dan siap untuk belajar.................................. Bersambung ^-_________-^
READ MORE
0 komentar

Rasa Takut Itu Perlu

Takut, mungkin semua manusia pernah mengalami hal ini. Rasa takut memiliki kesan tersendiri bagi manusia. Adakalanya, manusia itu lupa bahwa dirinya mengalami hal yang tak pernah disangkakanya. Hal itu akan membuat manusia semakin waspada dan memiliki pertimbangan sendiri jika ingin berbuat sesuatu.
Manusia yang selalu bahagia akan mudah lupa bahwa sakit telah bersiap mengintainya. Karena ini adalah dunia semua berpasang-pasangan tidak ada yang sendirian, haha kecuali saya yang sedang jomblo ini (teteot).
Namun, kadang rasa takut yang berlebihan juga tidak perlu karena sakit dan sengsara itu seharusnya kita hadapi dengan wajar saja. Karena begitulah hidup semua orang pasti mengalaminya. Hanya saja kadar dan tingkatanya mungkin berbeda.
Hahahahah tibalah saatnya curhat: -________- ku xixixixixixixi
Baru tadi sore aku menyadari sesuatu yang selama ini menggangguku. Aku selalu penuh pertimbangan untuk melakukan sesuatu. Entahlah itu karena rasa takutku atau hanya karena sungkan saja.
Sekarang aku sedang bingung antara pindah kontrakan atau tidak. Karena aku sebetulnya ingin cari tempat tinggal yang dekat dengan kerjaanku. tapi, nggak enak kalau harus meninggalkan teman-teman yang sudah seperti keluarga selama tinggal dalam kontrakan.
Kedua, tadi sempat shock karena motorku akan diminta oleh orang lain. Rasanya berat banget. dan ternyata cuma untuk dipinjam sesore dan besok. Lega rasanya. Alhmadulillah semua dimudahkan. Nah, rasa tkut itu telah menyadarkan aku. Seharusnya aku lebih banyak bersyukur atas segala limpahan kenikmatan yang telah diberikan. Semoga bisa jadi pelajaran buatku dan teman-teman semua.
READ MORE
0 komentar

Wanita Yang Memeluk Kuburan

Aku tak mengenalnya. Aku cuma melihatnya sekilas saat ada Jumpa Pers tadi. Wajah-wajah baru aku lihat hadir di acara itu. Bukan, tepatnya aku yang baru sehingga tidak terlalu kenal dengan para pewarta di kota budaya ini. Dari sekian banyak wartawan yang hadir beberapa aku kenal. Tapi kebanyakan memang sama sekali tak ku kenal. Dan kau tahu, dari sekian banyak itu ada satu wanita yang nampak bersinar. Aku tak tahu siapa, aku hanya berharap bisa mengenalnya suatu saat nanti (meski dengan pesimis karena aku tak kenal dan tak tahu). Baru setelah aku baca beberapa ulasan berita dari acara itu. Ada sebuah nama pewarta yang mencantumkan alamat twiternya. Aku klik dan baca. OMG, ternyata itu dia. Wanita yang paling berkilau itu. Namanya L wajahnya cantik. Dan betapa semakin aku terkagum dengannya saat membaca alamat blog yang ada di twiternya. Dari blog itu aku melihat foto L sedang memeluk makam ayahnya. Ya Allah semoga L senantiasa dalam lindungaMu dan Kau tempatkan almarhum ortunya di tempat terbaikmu. amin...
#Semoga ada kesempatan untuk kita berjabat kata L... -______-
READ MORE
0 komentar

Link Berita Pendidikan

Ini link informasi pendidikan diseputaran Solo Raya, semoga bermanfaat -_____-  http://joglosemar.co/pilihan/edukasi/pendidikan
READ MORE
0 komentar

Link Seratku

Teman-taman bisa menikmati tulisan saya yang berbahasa Jawa di sini ni, enjoy yah :) http://www.edisicetak.joglosemar.co/berita/edisi-minggu/serat.html
READ MORE
0 komentar

Kumpulan Lagu Dolanan

Lagu Dolanan

CUBLAK-CUBLAK SUWENG
cublak cublak suweng.. suwenge ting gelenter..
mambu ketundung gudel
pak empong lera-lere
sopo ngguyu ndelikkake
sir-sir pong dhele gosong
sir sir pong dhele gosong

Sluku-sluku bathok
Sluku-sluku bathok
bathoke ela-elo
si romo menyang solo
oleh-olehe payung moda
tak jenthir ololobah
wong mati ora obah
yen obah medeni bocah
yen urip nggoleko dhuwit

Gotri nagasari
gotri legendri nogosari, ri
riwul iwal- iwul jenang katul, tul
tulen olen-olen dadi manten, ten
tenono mbesuk gedhe dadi opo, po
podheng mbako enak mbako sedeng, deng
dengklok engklak-engklok koyo kodok

Dayohe Teka
Ei.., dayohe teko,
Ei.., jerengno kloso,
Ei.., klosone bedah,
Ei.., tambalen jadah,
Ei.., jadahe mambu,
Ei.., pakakno asu,
Ei.., asune mati,
Ei.., guwangen kali,
Ei.., kaline banjir
Te Kate Dipanah
Te kate dipanah
Dipanah ngisor gelagah
Ana manuk konde-onde
Mbok sirbombok mbok sirkate
Mbok sirbombok mbok sirkate

Gek kepriye
Duh kaya ngene rasane
Anake wong ora duwe
Ngalor ngidul tansah diece
Karo kanca kancane
Pye pye pye pye ya ben rasakna
Pye pye pye pye rasakna dewe
Pye pye pye pye ya ben rasakna
Pye pye pye pye rasakna dewe

Pitik Tukung
Aku duwe pitik pitik tukung
Saben dina tak pakani jagung
Petok gok petok petok ngendok pitu
Tak ngremake netes telu
Kabeh trondol trondol tanpa wulu
Mondol mondol dol gawe guyu

Ilir-ilir
Lir ilir..lir ilir..tanduré wus sumilir Tak ijo royo¬royo..taksengguh temantèn anyar
Cah angon.cah angon..pènèkké blimbing kuwi , Lunyu-lunyu ya pènèken kanggo masuh dodotira
Dodotira dodotira kumitir bedhah ing pinggir Dondomana jlumatana kanggo séba méngko soré Mumpung padhang rembulané
Mumpung jembar kalangané Ya suraka..surak horéé

Kate – Kate Dipanah
Te kate dipanah
dipanah ngisor nggelagah
ana manuk ondhe ondhe
Mbok sir bombok bok sir kate
Mbok sir bombok mbok sir kate

Menthok – menthok
Menthok menthok tak kandhani
Saksolahmu angisi-isini
Mbok ya aja ngetok
Ana kandhang wae
Enak-enak ngorok ora nyambut gawe
Menthok-menthok mung lakumu
Megal-megol gawe guyu

Kupu Kuwi
Kupu kuwi tak encupe
Mung abure ngewuhake
Ngalor-ngidul
Ngetan bali ngulon
Mrana-mrene mung sak paran-paran
Mbokya mencok tak encupe
Mentas mencok clegrok
Banjur mabur kleper

Cempa
Cempa rowa
Pakananmu apa rowa
Tuku gendhing ndhing ndhing ndhing
Rowang rawing wing wing wing
Bong kecebong jarane jaran bopong
Sing nunggangi Semar Bagong
Ecrek-enong ecrek-egung ecrek-enong ecrek-egung

Jago Kate
Jago kate te te te
Kukukluruk … kok
Amecece ce ce ce
Kukukluruk
Dibalang watu bocah kuncung
Keok … kena telehe
Njranthal … pelayune
Mari umuk mari ngece
Si kate katon nyekukruk

PADANG MBULAN
Yo, poro konco dolanan ning jobo
Padang mbulan, padange koyo rino
Rembulane sing ngawe-awe
Ngelingake ojo podo turu sore

JAMURAN
Jamuran... jamuran...ya ge ge thok...
jamur apa ya ge ge thok...
Jamur payung, ngrembuyung kaya lembayung,
sira badhe jamur apa?

KODOK NGOREK
Kodok ngorek kodok ngorek ngorek pinggir kali
teyot teblung teyot teblungteyot teyot teblung
Bocah pinter bocah pinter besuk dadi dokter
bocah bodho bocah bodho besuk kaya kebo

KIDANG TALUN
Kidang talun
mangan gedang talun
mil kethemil...mil kethemil...
si kidang mangan lembayung

DONDHONG APA SALAK
dhondhong apa salak dhuku cilik cilik
gendong apa mbecak mlaku thimik thimik
adhik ndherek ibu tindak menyang pasar
ora pareng rewel ora pareng nakal
mengko ibu mesthi mundhut oleh-oleh
kacang karo roti adhik diparingi

PITIK TUKUNG
Aku duwe pitik, pitik tukung..
saben dina, tak pakani jagung
petok gogok petok petok ngendhog siji,
tak teteske...kabeh trondhol..dhol..dhol..
tanpa wulu..megal-megol.. gol.. gol.. gawe guyu...

JARANAN
jaranan-jaranan... jarane jaran teji
sing numpak ndara bei
sing ngiring para mantri
jeg jeg nong..jeg jeg gung
prok prok turut lurung
gedebug krincing gedebug krincing
prok prok gedebug jedher

GUNDHUL-GUNDHUL PACUL
Gundhul gundhul pacul cul, gembelengan
nyunggi nyunggi wakul kul, petentengan
wakul ngglimpang, segane dadi sak latar
wakul ngglimpang, segane dadi sak latar

MENTHOK-MENTHOK
Menthok, menthok, tak kandani mung lakumu,
angisin-isini mbok yo ojo ngetok,
ono kandhang wae enak-enak ngorok,
ora nyambut gawe
menthok, menthok ...
mung lakukumu megal megol gawe guyu

GAMBANG SULING
Gambang suling, ngumandhang swarane
tulat tulit, kepenak unine
uuuunine.. mung..nreyuhake ba-
reng lan kentrung ke-
tipung suling, sigrak kendhangane

SUWE ORA JAMU
Suwe ora jamu
jamu godong tela
suwe ora ketemu
ketemu pisan gawe gela

TAK LELO LELO LEDUNG
tak lelo lelo lelo ledung...
cup menenga aja pijer nangis
anakku sing ayu rupane
nek nangis ndak ilang ayune
tak gadang bisa urip mulyo
dadiyo wanita utomo
ngluhurke asmane wong tua
dadiyo pendekaring bangsa
cup menenga anakku
kae bulane ndadarikaya ndas butho nggilani
agi nggoleki cah nangis
tak lelo lelo lelo ledung
cup menenga anakku cah ayu
tak emban slendang batik kawung
yen nangis mudak gawe bingung
tak lelo lelo ledung..
READ MORE
0 komentar

Ngringga Praja


Unen-unen iki njelasake pakertine pawongan kang ora seneng golek perkara utawa tembung gampange wong kang tansah njaga awake.
Adat sabene pawongan kang nduweni sifat mengkana ora seneng turut
campur marang urusane liyan. Pramila wong kang kaya mengkana kancane akeh amerga tansah gawe seneng marang sapada-pada.
Nanging kala mangsane pawongan kaya ngana, ora bisa dinggo sembranan, amerga yen wus kadung nesu ora bisa dipenggak.
Apa sing ana nang ngarepe bakel dibabat sanalika.
Tuladhane kaya lelakune Panca Pandhawa kang tansah njaga paseduluran karo Kurawa.
Senajan anggone mersudi sayuk rukune peseduluran, supaya bisa ngudhar praja kanthi edipeni ora tau kasil kanthi legowoning penggalih, amerga Kurawa tansah dipanas-panasi dening Sengkuni yaiku adhine Gendhari biyunge Kurawa dewe.
Nanging senajan niate Panca Pendhawa kang tansah nemoni cidra, nanging kabeh wau ora gawe wurung.
Malah tetep wae Panca Pandhawa njaga supaya pesedulurane karo Kurawa langgeng.
Sejatine pengene Panca Pandhawa tansah terus martelakake dalan supaya tetep bisa raket
kanthi pasugatan lan bebrayan kang nentremake. nanging Kurawa wus ora pada penemune.
Mergo anggone Panca Pandhawa leh golek pangudaran kang becik ora bisa katempuh.
Pramila kanggo nuntasake congkrah ing Ngastina banjur digelar Perang Baratayudha.
Ing kana Kurowa dirampungi lan kamenangan ing nggone Panca Pandhawa.
Sejatine lelaku kui mau dadi kaca benggala marang sapa wae, supaya anggone nglakoni jejibahane urip tansah bisa njaga awake dewe-dewe, sokor-sokor uga bisa njagani liyan, ya njaga lahir ya batine.
Apa maneh marang sedulur dewe. Merga sakikine akeh dulur karo dulur kang pada congkrah ngrebutake dunya.
Malah akeh kang pada paten-pinaten gara-gara mung pada rebutan warisan. Met amet jabang bayi.
READ MORE
0 komentar

Gunungan Grebeg Mulud, Pitandha Sukur Lan Ngalap Berkah


Grebeg Mulud dadi pitandha pungkasane acara Sekaten kang wus dadi hajadan rutin Keraton Surakarta Hadiningrat (24/1). Acara iki nduweni tujuan kang mulya yaiku hajad ingkang dalem Sinuwun Pakubuwono lan tandha sukur dumatheng Gusti Kang Maha Welas, kabeh wau ingkang ditandhani kanthi metune 4 Gunungan, 2 Jaler lan 2 Estri.
Miturut panitiya acara kang diketuani dening KRMH Satriya Hadi Negoro bilih, puncake pengetan Sekaten utawa Grebeg Mulud yaiku kang mligine digelar ing 12 rabingulawal lajeng didhalake sepasang gunungan jaler lan estri. Pinangka perlambang kemakmuran kang dadi hajade ingkang dalem Sinuhun Pakubuwono lan awujud syukur dumatheng Pengeran Kang Maha Agung kagem sedaya lumebering nikmat lan rahmad ingkang dipusatake ing Mesjid Agung Kraton Surakarta. Supaya bisa dijuphuk hikmahe kanggo sedaya rakyat, lan kapurih  sageta memayu hayuning bawana “Rohmatanlil’alamin” kasejahteraan kaggo jagad semesta alam. Nglurusake ingkang mbengkong, ngleresi ingkang klentu, lan paring nur cahya kaggo sedayane ingkang peteng ndedhet. Pramila niat kang mulya kabeh iku mau aja nganti disalah artekne.
Ing perayaan Sekaten 2013 iki diramekake dening Keluarga Keraton Surakarta Hadiningrat piyambak, sekabehane Abdi Dhalem, lan wong-wong kang cacahe ewonan. Wiwit esuk wong-wong kang akeh-akehe asale saka tlatah Klaten, Boyolali, Karanganyar, Sragen, Wonogori lan sapiturute, wus pada jejer ing ngarep Kraton Surakarta Hadiningrat. Nunggu Gunungan Grebeg Mulud lan arak-arakane metu. Nanging amerga owah saka rencana awale bilih Gunungan bakal ditokake jam 10.00 WIB. Malah molor suwene luwih saka 30 menitan. Nanging kahanan kang panas lan wong kang pada desel-deselan amerga sakakehe wong pada tumplek blhek dadi siji ing Kraton Surakarta lan sak kiwo tengene. Kabeh mau ora ngurangi semangat lan karepe wong-wong kang pada teka ing Grebeg Mulud Keraton Surakarta Hadiningrat.
Sakdurunge diwiwiti wong-wong mau pada ngumpul nang ngarep Kraton. Malah ana sing meh pada mlebu Kraton. Hananging ora bisa kelakon amerga pada sandalan, kudune wong kanga rep melbu Kraton nganggo sepatu apa malah nyeker sisan. Nanging, sakliyane kuwi uga kudu nganggo kalung srempang werno kuning abang kanggo pithanda kaya dhene Kertu Ijin Mlebu. Malah ana sing ngedol kanggo srempang wau datheng para pawarta berita supaya bisa mlebu ing Keraton Surakarta.
Senajan abdi dhalem lan panitiane lagi pada tata-tata, nanging wong-wong wus pada ngebaki dhalan kanggo mlebu metu pantia kang isih pada nyepakake kaperluane kanggo gawe Gunungan ing Grebeg Mulud Keraton Surakarta. Kaya pager urep wong-wong mau jejer ngiwa nengen. Nganti ora bisa kepiyak sithik-sithika babar blas. Para juru Foto senajan pada kewuhan tetep pada nekad. Sak wuse gunungan metu saka Keraton banjur Gunungan diarak nang Mesjid Agung Surakarta. Sakakehing wong mau pada ngetutake nganthi gawe macete dhalan, malah wus ana wong kang siap-siap ngrayah gunungan. Uga ana sing wus pada nunggu nang Mesjid Agung Surakarta. Malah sakdurunge didongani wus ana sing meh pada ngrayah meneh kanggo ngalap berkah.
Sakwuse diwacakake donga kanggo kewilujengan. Gunungan dadi rayahan nganti kaya perang. Ora pria ora wanita pada tengkrekan pager, pada ngrayah Gunungan. Malah ana cah cilik-cilik kang pada nangis amerga kepelenet wong kang pada rebutan Gunungan. Ora kumanan panganane, banjur pada ngrayah janur, godhong, biting, kayu lan apa wae kang ana ing rangkane gunungan. Malah larahan kang iseh patheng pececher ing sak kiwa tengene Mesjid jek pada disurut.
Kaya dene niate Ibu Ndari (40 tahun) saka Boyolali kang katon adus keringet bubar rebutan Gunungan ing ngarep Mesjid Agung, “Ben berkah lan wilujeng slamet mas. Sing penteng percaya og mas,” jlentrehe Bu Ndari kang keraya-raya ngajak putri kelorone kang katon bingah lan sumringah amerga antuk apem, kayu tungkel lan janur kang disinggahake kanthi rapet. Amerga yen nganthi ngerti wong liya bakal direbut maneh.
Senajan rebutan gunungan wus bubaran, nanging ing ngarep Kraton Surakarta kang ditatani nganggo janur kaya wong ndue gawe kae. Ora kales saka wong kang pada ngrayah. Kaya dene Ngatmo (56 tahun) saka tlatah Klaten, “Aku lagi pisan iki nang sekaten mas, ning rencanane tahun ngarep yen dawa umurku bhakal budhal maneh. Panjalukku supaya bisa wilujeng slamet wae mas.” Jarene Ngatmo karo nguwel-uwel janur.
Kapercayan marang apa-apa kang bisa pareng berkah kaya dene kang wus dadi rebutan ing Gunungan Grebek Mulud iku mau hanamung lantaran. Amergo intine Sekaten ora liya kajaba kanggo mengeti dina lahire Kanjeng Nabi Muhammad SAW, lan kang bisa paring berkah lan kesaenan ora ana liya kajhaba Gusti Allah Kang Murbehing Dumadi. Mekaten.
Ahmad Yasin Abdullah.

READ MORE
0 komentar

Idu Geni


Unen – unen iki njelaske pakertine wong kang waskito lan malati, ukoro tembung gampange mandi omongane. Adata sabene wong kang ndeweni sifat mengkono jujur lan tansah njogo opo kang dadi krenteke atine. Sebab yen nganti ngocap sakecap rong kecap ing babakan kang biso gawe sengsorone liyan bakel kadhdean ing kasunyatan.
Tulodhone koyo lakune Resi Kindama ing kitap Mahabarata utowo Adiparwa babakan kapisan kang ngisahake nalikone Resi Kindama nggauli bojone kanthi awujud Kidang banjor keno panehe Pandu kang dilakoni kanthi ora sengojo. Hananging amergo Resi Kindama yaiku salah sawijining Brahmana kang mandi omongane. Sajeroning akhir ajalipun Resi Kindama banjur nyedakake Pandu ewodene mbesok Pandu ugo bakal mati yen nganti nggauli bojone. Lanjeng, kanthi geton kang banget Pandu banjur ninggalake tahto Hastinopuro lan miwiti pertapan ing Alas ben biso ngurangi howo nefsu.
Lelakon kuwi mau dadi kacabenggolo  marang sopo wae, supaya anggone nglakoni jejibahane urip ora gampang ngocap utowo rerembukan kang biso ndhadekake sengsarane lan rugine liyan. Sebab sak liyane bakal gawe susah malah gur gawe ilange jiwa kastrian kang biso nampi kanthi legowone manah opo kang wus ginaris saking Sang Hyang Wenang.

READ MORE
 
;