Ketemu Lagi, Si Gadis Pemeluk Kuburan

Gadis Pemeluk Kuburan, begitu aku menyebutnya. Seorang wartawati Solo yang dulu tak aku kenal dan cuma bisa menatapnya dalam diam itu. Kau tahu kawan, sekarang aku dan dia sudah berkenalan. Meski, jarang sekali bertemu namun aku pernah menulis hara[panku terhadapnya di posting sebelumnya. Memang agak lebay haha... Biasa, pria lajang. Nyari pasangan selalu gagal. Tapi, it's fine. Aku bisa menikmatinya meski menyakitkan.
Sekarang aku punya nomer HP dia. Tapi, sepertinya dia sudah dekat dengan cowok lain. Siapa peduli. Toh aku cuma ingin berteman (haha berteman biasa, ciyus?) entahlah. Pasarah saja aku. Usah kau ledek aku. Kebumen dulu aku sudah bisa terima, tapi jarak yang jauh membuatku mundur. Porwodadi sepertinya dia tak mau menerimaku dengan segala sifatku (sepaket maksudku baik buruk, yaiyalah... terima yg baik buang yg buruk baru mau) Haha... terserah, sekarang ada dua nama em bukan tiga, ah entah. (Gadis Pemeluk Kuburan, Si Guru Ngaji Jeleg, Sekertaris Jutek) Yang jelas belum ada nama yang matab di hatiku. Semua masih samar. Gampang pudar.
Di Ramadan ini aku berdoa, semoga bisa bertemu dengan jodohku. Hatiku bisa mantap memilihnya. Dia pun bisa yakin dan kuat bertahan denganku. Siapa pun kamu, dari ketiga itu, atau mungkin orang yg pernah ada di masa laluku dan ingin kembali aku tak tahu, aku hanya butuh keyakinan dan kemantaban untuk melangkah. Sejauh ini aku masih ragu...
"Istikharoh lah minta petunjuk Allah," kata Azam dalam KCB segera aku iyakan. Bismillah... -________-
Mumpung Ramadan kawan, bulan penuh keajaiban... :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Absen dl y,,

 
;