Puisiku yang terposting di komunitas SASTRA

Syair Pemulung 1

Aku dan keluargaku bertahan hidup dari mengais makanan yg berserakan
aku titipkan pada lalat sakitku
aku sampaikan pada bau busuk keluh kesahku
aku pasrahkan pada kardus dan besi berkarat masa depan anak-anakku
karena tiap hari merekalah yang setia temani aku
bau busuk, lalat, kardus dan besi yang berkarat

Sungguh aku bukan binatang
meski perupaanku tidak layak disebut orang
karena bau tubuhku membuat orang yang makan tiga kali sehari itu muntah
orang yang asyik bercinta itu bilang "yank, jangan sampai qt seperti dia ya"
tapi dari lalat dan bau busuk itu anak-anakku hidup

Aku bersyukur Tuhan tidak memandang orang dari penampilan luar tapi hati
cuma itu yang membuatku terus mengais sampah menggantungkan hidup dengan berteman pada bau busuk, lalat, kardus dan besi berkarat
Syukurilah apa yang kamu miliki sekarang ini, dan jangan kecil hati karena setiap manusia punya kelebihan masing-masing.
Maaf Bunda

bu, maaf anak-anakmu tak bisa menjaga amanahmu dengan baik
kini disana-sini tubuhmu tercabik
anak-anakmu kelaparan
tak tentram tinggal di kampung halaman
bahkan beberapa kesulitan makanan dan minuman, kelaparan

bu, maaf putra putrimu yang kamu percaya mengurusmu
malah mencabik-cabik tubuhmu
mereka makan tubuhmu mentah-mentah
mereka jual ke Asing
mereka ambil kekayaanmu untuk mereka sendiri

bu, aku mohon jangan marah
jangan sampai engkau berdoa yg buruk kepada Robbmu
sehingga bencana melanda tanah airmu ibu
Buat para pemimpin dan pejabat yang memeiliki amanah untuk menjaga dan melestarikan tanah air, kerjalah yang sungguh-sungguh dan lakuakan kewajibanmu sepenuh hati, ingat kata Abraham Linkoln, gak usah banyak minta tapi memberilah.
Topengmu

Bukan salah mereka menuduhmu
salahmu sendiri terlalu banyak ulah
gaya bicaramu terbungkus topeng kebijaksanaan
yang akhirnya membuat mereka kecewa
menganggapmu sebagai pelakunya
lha mereka msh bs melihat dengan jelas
berapa banyak masalah yg tak kau selesaikan
ibarat main bola, saat pinalti tb km cuma berputar2 tak segera kamu tendang
Seni mengambil keputusan bagi seorang pemimpin sangat berdampak pada kesan masyarakat, jika kamu hanya sibuk dengan image dan berbagai polesanmu, tidak mengambil tindakan yang konkrit maka nasibmu seperti presiden kita sekarang yang dimana-mana diejek dan dihina karena ketidak tegasannya.
Rahasia wajah teduh

jaga selalu keteduhan wajahmu dengan air wudhu
terangkan pancaran sorot matamu dengan basuhan lima waktu
maka bidadari surga itu kalah oleh kilauan auramu
inilah yang dimaksud "INNER BEAUTY" bukan tampilan yang mebuat mata panas tapi adem dijiwa dan raga, semua itu akan semakin sempurna jika dipadu dengan keindahan dan kelembutan tutur bahasa. semoga bermanfaat.
Karya: AYA
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Absen dl y,,

 
;