Aku Ingin Memanggil Dia "Dewi"

Kawan, beberapa pagiku dipenuhi lamunan. Sebab sebelum hingga saat terjaga aku terbayang-bayang terus wajah dia. Iya, kamu tahu kan sekarang aku sedang dekat dengan siapa. Iyalah Si Kris itu. Entah kenapa pagi ini aku berfikir untuk memanggilnya dengan sebutan yang berbeda. Kamu setuju nggak jika aku panggil dia Sang Dewi saja?

Baik simak ini puisiku ya hehe :)


Yang Tertinggal

Luluh daya ini tiap kali mengingatmu
hadirkan gelombang besar menyeretku
hingga aku mengawang
bawa dilema hati yg tak pernah kurasa
jangan tanya sebabnya apa?
aku sendiri bingung dibuatnya

Kini ada bayang yg tertinggal
berupa wajah teduh mendamaikan
suara yg lembut nan tegas pancaran kasih seorang ibu
tatapan mata yg bening menjerat kuat
hingga aku dapat menyelam ke dalam hatinya
di sana aku menemukan cita, cinta, benci, dan dendam yg berserakan

Bayang itu kini penuhi kamarku
pertapaan di mana hariku habiskan
mengawasiku saat bekerja
menemani saat lelah
mengecupku hingga terlelap di peraduan
menghiasi mimpi malam
dan bangunkanku lagi bagai embun pagi basahi rerumputan

Kau tahu?
kau telah mewaktu bersamaku
aku merasa tak perlu lagi bingung karnamu
tak perlu aku tahu siapa kamu?
darimana asalmu?
seperti apa masalalumu?
karna kau datang seperti Dewi yg turun dari kahyangan
Iya, kau lah Dewiku
yang mewaktu bersamaku
di sudut kehidupan yang garang.
Solo, 2014

Hehe hanya sekedar iseng dan pemacu imajinasi. Usah kau pikirkan terlalu dalam. Anggap saja kekhilafan penulis abal-abal. Baik, sekian dulu ya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Absen dl y,,

 
;