Berantem

Entahlah, apa yang harus aku ceritakan sepertinya menulis kisah di Blog, di FB dan jejaring sosial hanya malah memperburuk citra. Orang lebih suka berprasangka buruk dari pada berpikir positif ketika membaca. Tapi, tak apalah. Biar orang berkata apa. Aku akan terus bercerita dan ceritaku adalah perjalananku. Dari sini aku bisa mengevaluasi diri. Terserah pendapatmu. Ini adalah pendapatku.

Begini, kamu ingat Dewi? Iya wanita yang aku suka meski kita berbeda keyakinan itu. Kemarin aku nyatakan erasaanku padanya tapi sepertinya dia tidak ingin menjalin hubungan dengan pria yang berbeda agama dan tidak ingin pacaran karena dia hanya mencari suami. Inget usia katanya.

Jujur saja jawaban itu membuatku lega. Tapi, saat aku mencoba membuka keakraban lagi dan mengajaknya diskusi. Entah, tiba-tiba saja dia marah. Aku tak bermaksud menyinggung apa-apa. Dan yang lebih menjengkelkan lagi adalah dengan seenaknya diunga mengataiku lemah de el el yang membuatku merasa wanita itu tidak seperti yg kukira.

Aku kira dia dapat bersikap dewasa, karena biar bagaimanapun awalnya aku tidak ingin mengungkapkan atau merasa suka dengan dirinya. Aku anggap itu hanya simpatik saja. Tapi sepertinya dia ingin aku mengungkapkan. Makanya aku ingin mengungkapkan dengan harapan dia dapat bersikap dewasa dengan akibat yg ditimbulkan pasca aku nyatakan perasaanku itu.

Eee... Lha... dalah... jebule, dia itu egois dan selfish. Arogan banget, meski cuma sesaat dan setelah emosinya setabil karena aku mengalah dan santai saja menanggapinya. Hingga akhirnya perbincangan via SMS itu berakhir dengan saling minta maaf dan berharap untuk bisa saling lupa dengan apa yg telah terjadi.

Namun, batinku berkata, "Aku tidak akan bercerita lagi padamu. TITIK."

Dan hingga kini aku tak lagi komunikasi. Aku sengaja komunikasi via SMS karena saat kuajak ketemuan dia bilang tidak ada waktu. Maka dari sikapnya itu sebetulnya aku sudah tahu jawabannya akan seperti apa. Lagi-lagi rasa ingin tahuku dengan cara komunikasi dia membuatku nekat mengungkapkan rasa itu. Tapi aku bersyukur sekarang aku sudah tahu jawabannya. Dia bukan orang yg tepat untukku.

Terusssss????

Cari yang lain lagi lah. Jangan pernah menyerah mendapatkan jodoh. Yang penting tidak melanggar norma dan aturan. Meski pandangan orang beda2 aku merasa selama aku tidak macem2 aku tidak salah. Dan ikhtiarku akan terus kulakukan. Ayo, semangat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Absen dl y,,

 
;