Mahasiswa Siluman (Masih seputar perjuangan skripsi)

Revisi sudah aku jalani dengan sepenuh hati. Sudah kuanggap dirimu seperti kekasihku sendiri yang aku cumbu dan sentuh dengan mesra. Aku juga tegas (untuk menghindari kata kejam) membuang sifat-sifat burukmu. Meski harus aku akui belum bisa sesempurna harapanku. Tapi cukuplah ku kira. Toh, dua dosenku sudah memberikan tanda tangannya. Yang satu merasa tak perlu lagi melihat hasil revisiku. Yang ke dua juga begitu. Malah mengataiku 'Mahasiswa Siluman' gara-gara kemaren saat ujian aku terlambat karena jadwalnya tak kutahu. "Ya sudahlah...alhamdulillah mungkin ini kemudahan dari-Nya. Meski sesungguhnya aku ingin mereka melihat hasil kerjaku. Tapi sungguh aku hanya bisa mengikuti alurnya saja." Ucapku untuk memotivasi diriku sendiri. Tapi sungguh aku mengerjakan skripsiku sungguh-sungguh. Jika hasilnya masih kurang bagus itu wajar karena aku tak mendapat bimbingan yang ideal. Aku memendam rasa optimisku dalam sebuah janji pembuktian.
"Jika aku lulus dari sini, aku yakin bisa belajar dengan tenang! Akan aku buktikan aku bisa dengan cepat menguasai ilmu sastra dan dunia kepenulisan. Dengan tekad dan kesungguhan aku yakin bisa meraih dan mewujudkan satu persatu impianku.!"
Satu pelajaran berharga dalam perjalanan hidupku ini, "jangan mau kalah oleh keadaan. Tetaplah optimis Insya Allah ada jalan." Elang Semangat! Mari Terbang -_______-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Absen dl y,,

 
;