Revisi

Sabtu minggu kemaren bapak memintaku pulang. Beliau menelphonku saat masih di tengah sawah. Panen terakhir karena padi yang ditanam tidak terlalu bagus. Sehingga bapak dan emak memutuskan untuk memanen sendiri. Padahal yang lain sudah dalam proses tanam lagi. Tapi bukan karena itu aku dan adikku diminta pulang. Bapak adalah seorang yang religius, suka sekali menimba ilmu dengan Kyai dan Wali. Syarif Hidayatullah lah ulama yang bapak percaya dan yakini sebagai Wali Allah. Bahkan karena saking sukanya dengan Abah (Panggilan akrab Kyai Syarif Hidayatullah) bapak sedari aku masih kecil rutin mengajakku mengikuti pengajian Jum'at Pahing dan Minggu lagi. Meski harus bersusah payah, apalagi bapak cuma orang sederhana (untuk menghindari mengucap miskin). Dan kebiasaan itu terus berlanjut hingga adik kandungku lulus SMP bapak memondokkan di Pesantren Nurul Huda yang tidak lain dan tidak bukan adalah Pesantren yang dibahurekso oleh Abah Syarif. Sejak itu keluarga kami jadi makin sering dan rutin ke Pesantren. Meski Abah tidak mengenal keluarga kami dengan baik. Kami sadar kami hanya orang biasa. Alhamdulillah adikku dekat dengan istri-istri dan anak-anak Abah serta para guru dan pengurus pesantren. Apalagi adikku adalah juara 1 dari semester I hingga lulus di Aliyah itu. Karena Minggu legi itulah bapak meminta kami pulang. Meminta kami pulang untuk mengaji. Itulah tujuan beliau. Bukan untuk membantu pekerjaannya yang sulit dan berat. Karena di musim kemarau bertepatan dengan bulan ramadhan. Panen padi adalah hal yang luar biasa berat bagi petani. namun, bapak menjalininya dengan senang hati. begitulah bapak, orang yang penyabar dan menerima. Aku dan adikku yang membantu meringankan saja tak sekuat mereka berdua di sawah. Aku sendiri cuma bisa bantu Ngarit padi dan membawanya pulang. Selebihnya dikerjakan oleh bapak dan Ibu. Adikku juga membantu ngarit meski harus dengan duduk jongkok. "Benar-benar merusak keindahan sawah cara dia bekerja." Timpalku dengan gaya kerjanya.
Sekembali dari rumah aku berangkat petang. Tepat sehabis subuh karena surat motorku yang tak lengkap, gara-gara tetangga kampung yang meminjam BPKB motor pada bapak namun membawanya pergi tak jelas kemana. Begitu sampai di kos seperti biasa aku mulai membuka Netbook 'Abdell' tercinta. Tiba-tiba ada sms masuk, Mr. Luthfy dosen pembimbing skripsiku. "Assalamu'alaikum, Sin kw dimana? Sudah ditunggu penguji dr tadi..." Aku terkaget bukan kepalang. Karena Jum'at kemaren aku sudah melihat jadwal dan hari senin tidak ada namaku terpampang di sana. Singgkat cerita aku langsung ke ruang sidang dengan persiapan seadanya. Alhamdulillah semua lancar. Meski banyak revisi dan aku harus menyelesaikannya dalam lima hari. Semoga aku bisa menyelesaikannya dengan cepat dan benar. Aku berdoa untuk semua yang telah berjasa dalam menyelesaikan skripsiku ini. Semoga dibalas oleh Yang mahakuasa dengan lebih baik. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Absen dl y,,

 
;